Daftar Jenis Burung Hantu di Indonesia dan Dunia
Daftar 54 Jenis Burung Hantu di Indonesia dan Spesies Burung Hantu di Dunia
Menurut Owls Research Institute, ada sekitar 250 spesies burung hantu di dunia. Mereka hidup di setiap benua, kecuali Antartika yang dingin. Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan jumlah keanekaragaman jenis burung hantu yang tinggi. Sedikitnya 54 jenis burung hantu hidup di Indonesia dari sekitar 240-an spesies burung hantu dunia. Bahkan dari ke-54 jenis tersebut, beberapa diantaranya merupakan spesies burung hantu endemik Indonesia.
Burung hantu termasuk dalam kelompok burung yang disebut Strigiformes dan terbagi dalam dua famili, yakni Tytonidae (burung serak) dan Strigidae (burung hantu sejati). Indonesia memiliki jenis-jenis dari kedua famili burung hantu tersebut. Perbedaan utama dari kedua famili tersebut adalah bentuk wajahnya. Tytonidae memiliki wajah berbentuk hati. Sedangkan Strigidae memiliki bentuk wajah bulat.
Burung hantu merupakan hewan pemakan daging (karnivora) dan termasuk hewan nokturnal (aktif di malam hari). Berikut ini jenis-jenis burung hantu di Indonesia:
Beluk Jampuk / Hingkik
- Nama latin : bubo sumatranus.
- Nama lain : Barred Eagle-Owl.
- Ukuran: 40-46 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera, Bangka, Jawa, Kalimantan, Bali), Malaysia, Thailand bagian selatan, Brunei Darussalam.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Beluk Ketupa / Bloketupu
- Nama latin : ketupa ketupu.
- Nama lain : Buffy Fish-Owl.
- Ukuran tubuh : 40-48 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera, Bangka, Jawa, Kalimantan, Bali, dan pulau-pulau di sekitarnya); Bangladesh; Asia Tenggara (Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam).
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Beluk-watu Gunung
- Nama latin : glaucidium brodiei.
- Nama Inggris : Collared Owlet.
- Ukuran: 15-17 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera dan Kalimantan); Asia Tenggara (Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam); Bhutan, India, Nepal, Pakistan, China, Taiwan.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Belukwatu / Beluk-watu Jawa
- Nama latin : glaucidium castanopterum.
- Nama dalam bahasa Inggris : Javan Owlet.
- Ukuran: 24 cm.
- Daerah penyebaran: Endemik di Jawa dan Bali.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celelpuk Banggai
- Nama latin : otus mendeni.
- Nama Inggris : Banggai Scops-owl.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Endemik pulau Peleng (Kep. Banggai, Sulawesi Tengah).
- Status konservasi: Vulnerable (Rentan) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celelpuk Banggai sebelumnya dianggap anak jenis dari Otus manadensis (Celepuk Sulawesi).
Celepuk Asia
- Nama latin : otus sunia.
- Nama Inggris : Oriental Scops-Owl.
- Ukuran: 18 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera, Bangka, Belitung), Bangladesh, China, India, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Korea Utara, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Rusia, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. .
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Biak
- Nama latin : otus beccarii.
- Nama Inggris : Rajah Scops-owl.
- Ukuran: 23 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera dan Kalimantan Utara) dan Serawak, Malaysia.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Enggano
- Nama latin : otus enganensis.
- Nama Inggris : Enggano Scops-owl.
- Ukuran: 20 cm.
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik Pulau Enggano (Bengkulu).
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Celepuk Flores
- Nama latin : otus alfredi.
- Nama Inggris : Flores Scops-owl.
- Ukuran: 21 cm.
- Daerah penyebaran: Burung endemik Indonesia (Pulau Flores).
- Status konservasi: Endangered (Terancam) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Gunung
- Nama latin : otus spilocephalus.
- Nama Inggris : Mountain Scops-Owl.
- Ukuran: 19 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera dan Kalimantan Utara), Bangladesh, Bhutan, China, India, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Taiwan, Thailand, Vietnam.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Jawa
- Nama latin : otus angelinae.
- Nama Inggris : Javan Scops-owl.
- Ukuran: 20 cm.
- Daerah penyebaran: Burung endemik pulau Jawa.
- Status konservasi: Vulnerable (Rentan) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Maluku
- Nama latin : otus magicus.
- Nama Inggris : Moluccan Scops-owl.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: pulau-pulau di Maluku Utara, Malu, Nusa Tenggara) dan Timor Leste.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Mentawai
- Nama latin : otus mentawi .
- Nama Inggris : Mentawai Scops-owl.
- Ukuran: 20 cm.
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Celepuk Merah
- Nama latin : otus rufescens.
- Nama Inggris : Reddish Scops-owl.
- Ukuran: 19 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera, Bangka, Kalimantan, dan Jawa bagian barat), Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, dan Thailand.
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Celepuk Reban
- Nama latin : otus lempiji.
- Nama Inggris : Sunda Scops-owl.
- Ukuran: 20 cm.
- Daerah penyebaran: (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Bangka, dan pulau sekitar), Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Rinjani
- Nama latin : otus jolandae.
- Nama Inggris : Rinjani Scops-owl.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: burung hantu endemik Pulau Lombok, NTB.
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Celepuk Sangihe
- Nama latin : otus collari.
- Nama Inggris : Sangihe Scops-owl.
- Ukuran: 19 cm.
- Daerah penyebaran: .
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Siau
- Nama latin : otus siaoensis.
- Nama Inggris : Siau Scops Owl.
- Ukuran: 19 cm.
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara.
- Status konservasi: Critically Endangered (Kritis) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Simalur
- Nama latin : otus umbra.
- Nama Inggris : Simeulue Scops-owl.
- Ukuran: 19 cm.
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik Pulau Simeulue, Aceh.
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Celepuk Sula
- Nama latin : otus sulaensis.
- Nama Inggris : Sula Scops-owl.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik Kep. Sula (Maluku Utara).
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Otus sulaensis (Celepuk Sula) sebelumnya dianggap subspesies Otus manadensis (Celepuk Sulawesi).
Celepuk Sulawesi
- Nama latin : otus manadensis.
- Nama Inggris : Sulawesi Scops-owl.
- Ukuran: 21 cm.
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik pulau Sulwesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Wallacea
- Nama latin : otus silvicola.
- Nama Inggris : Lesser Sunda Scops-owl atau Wallace’s Scops-Owl.
- Ukuran: 27-30 cm.
- Daerah penyebaran: Hewan endemik Indonesia (Pulau Sumbawa dan Flores).
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Wetar, Celepuk Maluku
- Nama latin : otus tempestatis.
- Nama Inggris : Wetar Scops-owl.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Hewan endemik Pulau Wetar, Nusa Tenggara.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Celepuk Wetar sebelumnya termasuk subspesies Otus magicus (Celepuk Maluku).
Kukuk Beluk
- Nama latin : strix leptogrammica.
- Nama Inggris : Brown Wood-owl.
- Ukuran: 34-45 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya), Bangladesh; Bhutan; Brunei Darussalam, China, India, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Vietnam.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Otus lettia
- Nama latin : otus lettia.
- Nama Inggris : Collared Scops-owl.
- Ukuran: 23-25 cm.
- Daerah penyebaran: di Indonesia, Bangladesh, Bhutan, China, Hongkong, India, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Punggok Coklat
- Nama latin : ninox scutulata.
- Nama Inggris : Brown Boobook atau Brown Hawk-owl.
- Ukuran: 27-33 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa bagian barat, dan pulau-pulau sekitar), Asia Tenggara (Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Srilanka, Thailand, dan Vietnam), Asia Selatan (Bangladesh, India, Bhutan, Nepal), China, Hongkong.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Punggok Gonggong
- Nama latin : ninox connivens.
- Nama Inggris : Barking Owl, Barking Boobook.
- Ukuran: 35-45 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Papua bagian barat daya, Pulau Halmahera, Obi, Bisa, Mandioli, Bacan, dan Kasurata), Australia, dan Papua Nugini.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Punggok Merah
- Nama latin : ninox rufa.
- Nama Inggris : Rufous Owl atau Rufous Boobook.
- Ukuran: 40-57 cm.
- Daerah penyebaran: di Indonesia (Papua dan Kep. Aru), Australia bagian utara, dan Papua Nugini.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Punggok Minahasa, Pungguk Merah-tua
- Nama latin : ninox ios.
- Nama Inggris : Cinnabar Boobook.
- Ukuran: 22 cm.
- Daerah penyebaran: Burung endemik Sulawesi Utara dan Gorontalo, Indonesia.
- Status konservasi: Vulnerable (Rentan) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Punggok Oker
- Nama latin : ninox ochracea.
- Nama Inggris : Ochre-bellied Boobook.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik Pulau Sulawesi.
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Punggok Rimba, Pungguk Papua
- Nama latin : ninox theomacha.
- Nama Inggris : Jungle Boobook atau Jungle Hawk-Owl.
- Ukuran: 27 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Papua, Waigeo, Raja Ampat) dan Papua Nugini.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Punggok Togian / Punggok Togian
- Nama latin : ninox burhani.
- Nama Inggris : Togian Boobook.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: hewan endemik Indonesia (Kep. Togian, Sulawesi Tengah).
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Punggok Tutul
- Nama latin : ninox punctulata.
- Nama Inggris : Speckled Boobook atau Speckled Hawk-Owl.
- Ukuran: 27 cm.
- Daerah penyebaran: Burung endemik Indonesia (Sulawesi dan pulau kecil di sekitarnya).
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Punggok Wengi
- Nama latin : ninox rudolfi.
- Nama Inggris : Sumba Boobook.
- Ukuran: 35-40 cm.
- Daerah penyebaran: Hewan endemik Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Pungguk Buru, Pungguk Maluku
- Nama latin : ninox hantu.
- Nama Inggris : Buru Boobook.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik Pulau Buru, Maluku.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Pungguk Buru sebelumnya dianggap subspesies dari Pungguk Maluku (ninox squamipila).
Pungguk Coklat
- Nama latin : ninox japonica.
- Nama Inggris : Northern Boobook.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Indonesia (Jawa bagian tengah dan timur, Nusa Tenggara, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara), Brunei Darussalam, China, Hongkong, Jepang, Korea, Korea Utara, Malaysia, Filipina, dan Rusia.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Pungguk Coklat semula dianggap subspesies dari ninox scutulata.
Pungguk Halmahera, Pungguk Maluku
- Nama latin : ninox hypogramma.
- Nama Inggris : Halmahera Boobook.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Endemik Maluku Utara (Pulau Halmahera, Obi, Bacan).
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Pungguk Halmahera sebelumnya dianggap subspesies dari Pungguk Maluku (ninox squamipila).
Pungguk Kokodok
- Nama latin : ninox boobook.
- Nama Inggris : Southern Boobook.
- Ukuran: 27-36 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Timor, Pantar, Alor, Jamdena, dan Papua bagian selatan), Timor Leste, Australia, dan Papua Nugini.
- Status konservasi: Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Pungguk Maluku
- Nama latin : ninox squamipila.
- Nama Inggris : Seram Boobook.
- Ukuran: 25-39 cm.
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik Pulau Seram, Kelang, dan Ambon (Maluku).
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Pungguk Papua atau Beluk Papua
- Nama latin : uroglaux dimorpha.
- Nama Inggris : Papuan Boobook atau Papuan Hawk-Owl.
- Ukuran: 32 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Papua dan Pulau Yapen) dan Papua Nugini.
- Status konservasi: Data Deficient (Kurang Data) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Pungguk Sumba
- Nama latin : ninox sumbaensis.
- Nama Inggris : Least Boobook atau Little Sumba Hawk-Owl.
- Ukuran: 23 cm.
- Daerah penyebaran: Burung endemik pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
- Status konservasi: Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
Pungguk Tanimbar / Pungguk Maluku
- Nama latin : ninox forbesi .
- Nama Inggris : Tanimbar Boobook.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Endemik Indonesia (Pulau Jamdena dan pulau kecil di sekitarnya).
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Seloputo
- Nama latin : strix seloputo.
- Nama Inggris : Spotted Wood-owl.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Indonesia (jawa dan Sumatera) , Filipina, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Serak Australia
- Nama latin : tyto novaehollandiae.
- Nama Inggris : Australian Masked-owl.
- Ukuran: 33-47 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Pulau Jamdena, Buru, Papua bagian selatan), Papua Nugini, hingga Australia.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Serak Bukit, Wowo-wiwi
- Nama latin : phodilus badius.
- Nama Inggris : Oriental Bay-Owl.
- Ukuran: 27 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya), Bangladesh, Brunei Darussalam, China, India, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Serak Hitam
- Nama latin : tyto tenebricosa.
- Nama Inggris : Greater Sooty-owl atau Sooty Owl.
- Ukuran: 37-43 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (Papua), Australia, dan Papua Nugini.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Serak Jawa
- Nama latin : Tyto alba.
- Nama Inggris : Common Barn-owl.
- Ukuran: 29-44 cm.
- Daerah penyebaran: hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara).
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Serak Minahasa
- Nama latin : tyto inexspectata.
- Nama Inggris : Minahassa Masked-owl, Minahassa Barn-owl atau Minahassa Owl.
- Ukuran: 27-31 cm.
- Daerah penyebaran: endemik Pulau Sulawesi, Indonesia.
- Status konservasi: Vulnerable (Rentan) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Serak Padang
- Nama latin : tyto longimembris.
- Nama Inggris : Eastern Grass-owl.
- Ukuran: 32-42 cm.
- Daerah penyebaran: Indonesia (pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi, Papua), Australia; China; India; Indonesia, Filipina, Myanmar, Nepal, New Caledonia, Papua Nugini, Taiwan, Thailand, Vietnam.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Serak Seram
- Nama latin : tyto almae.
- Nama Inggris : Seram Masked-owl.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: burung hantu endemik Pulau Seram, Maluku.
- Status konservasi: Data Deficient (Kurang Data) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Serak Sulawesi
- Nama latin : tyto rosenbergii.
- Nama Inggris : Sulawesi Masked Owl.
- Ukuran: 43-46 cm.
- Daerah penyebaran: burung hantu endemik Pulau Sulawesi dan pulau sekitarnya.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Serak Taliabu
- Nama latin : tyto nigrobrunnea.
- Nama Inggris : Taliabu Masked-Owl.
- Ukuran: 32 cm.
- Daerah penyebaran: Burung hantu endemik Pulau Taliabu (Kepulauan Sula), Maluku).
- Status konservasi: Endangered (Terancam) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Tyto multipunctata
- Nama latin : tyto multipunctata.
- Nama Inggris : Lesser Sooty-Owl.
- Ukuran: .
- Daerah penyebaran: Australia, Indonesia (Papua), dan Papua Nugini.
- Status konservasi: Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
Beberapa dari jenis tersebut termasuk hewan endemik Indonesia yang artinya hanya bisa dijumpai di wilayah Indonesia saja. Beberapa di antaranya juga sudah langka, oleh karena itu perlu kita jaga dan lestrarikan agar tidak punah.
Daftar Burung Hantu yang Dilindungi di Indonesia
Di Indonesia, ada 16 jenis burung hantu yang dilindungi sesuai Peraturan Menteri LHK No. 92 Tahun 2018.
Jenis burung hantu yang dilindungi meliputi:
- Celepuk flores (Otus alfredi).
- Celepuk jawa (Otus angelinae).
- Celepuk biak (Otus beccarii).
- Celepuk raja (Otus brookii).
- Celepuk sangihe (Otus collari).
- Celepuk enggano (Otus enganensis).
- Celepuk rinjani (Otus jolandae).
- Celepuk sulawesi (Otus manadensis).
- Celepuk banggai (Otus mendeni).
- Celepuk mentawai (Otus mentawi).
- Celepuk siau (Otus siaoensis).
- Celepuk simalur (Otus umbra).
- Pungguk togian (Ninox burhani).
- Pungguk merah-tua (Ninox ios).
- Serak minahasa (Tyto inexspectata).
- Serak taliabu (Tyto nigrobrunnea).
Daftar Spesies Burung Hantu di Dunia
Menurut Kongres Ornitologi Internasional (IOC), terdapat 248 spesies burung hantu yang tersebar di antara 29 genera dalam dua famili. 20 spesies masuk dalam genus Tyto dan Phidilus, famili Tytonidae. 228 spesies lainnya masuk dalam famili Strigidae. Lima spesies dalam daftar telah punah, dan ditandai dengan (E).
Daftar spesies burung hantu ini ditampilkan menurut urutan taksonomi IOC dan juga dapat diurutkan menurut abjad berdasarkan nama umum dan binomial.
Nama binomial | Urutan IOC |
---|---|
Aegolius acadicus | 198 |
Aegolius funereus | 197 |
Aegolius gradyi (E) | 199 |
Aegolius harrisii | 201 |
Aegolius ridgwayi | 200 |
Asio abyssinicus | 245 |
Asio capensis | 248 |
Asio flammeus | 247 |
Asio madagascariensis | 246 |
Asio otus | 244 |
Asio stygius | 243 |
Athene blewitti | 196 |
Athene brama | 193 |
Athene cunicularia | 194 |
Athene noctua | 192 |
Athene superciliaris | 195 |
Bubo africanus | 112 |
Bubo ascalaphus | 110 |
Bubo bengalensis | 109 |
Bubo blakistoni | 123 |
Bubo bubo | 108 |
Bubo capensis | 111 |
Bubo cinerascens | 113 |
Bubo coromandus | 120 |
Bubo lacteus | 119 |
Bubo leucostictus | 121 |
Bubo magellanicus | 107 |
Bubo nipalensis | 116 |
Bubo philippensis | 122 |
Bubo poensis | 114 |
Bubo scandiacus | 105 |
Bubo shelleyi | 118 |
Bubo sumatranus | 117 |
Bubo virginianus | 106 |
Bubo vosseleri | 115 |
Glaucidium albertinum | 189 |
Glaucidium bolivianum | 170 |
Glaucidium brasilianum | 178 |
Glaucidium brodiei | 160 |
Glaucidium californicum | 163 |
Glaucidium capense | 188 |
Glaucidium castanopterum | 185 |
Glaucidium castanotum | 187 |
Glaucidium cobanense | 166 |
Glaucidium costaricanum | 167 |
Glaucidium cuculoides | 184 |
Glaucidium gnoma | 164 |
Glaucidium griseiceps | 174 |
Glaucidium hardyi | 176 |
Glaucidium hoskinsii | 165 |
Glaucidium jardinii | 168 |
Glaucidium minutissimum | 177 |
Glaucidium mooreorum | 173 |
Glaucidium nana | 180 |
Glaucidium nubicola | 169 |
Glaucidium palmarum | 171 |
Glaucidium parkeri | 175 |
Glaucidium passerinum | 159 |
Glaucidium perlatum | 162 |
Glaucidium peruanum | 179 |
Glaucidium radiatum | 186 |
Glaucidium sanchezi | 172 |
Glaucidium siju | 181 |
Glaucidium sjostedti | 183 |
Glaucidium sylvaticum | 161 |
Glaucidium tephronotum | 182 |
Gymnasio nudipes | 77 |
Jubula lettii | 153 |
Ketupa flavipes | 125 |
Ketupa ketupu | 126 |
Ketupa zeylonensis | 124 |
Lophostrix cristata | 154 |
Margarobyas lawrencii | 102 |
Mascarenotus grucheti (E) | 73 |
Mascarenotus murivorus (E) | 75 |
Mascarenotus sauzieri (E) | 74 |
Megascops albogularis | 80 |
Megascops asio | 87 |
Megascops atricapilla | 100 |
Megascops barbarus | 84 |
Megascops centralis | 95 |
Megascops choliba | 82 |
Megascops clarkii | 79 |
Megascops cooperi | 85 |
Megascops gilesi | 97 |
Megascops guatemalae | 93 |
Megascops hoyi | 92 |
Megascops ingens | 89 |
Megascops kennicottii | 86 |
Megascops koepckeae | 81 |
Megascops marshalli | 91 |
Megascops petersoni | 90 |
Megascops roboratus | 98 |
Megascops roraimae | 96 |
Megascops sanctaecatarinae | 83 |
Megascops seductus | 88 |
Megascops trichopsis | 78 |
Megascops vermiculatus | 94 |
Megascops watsonii | 99 |
Micrathene whitneyi | 191 |
Nesasio solomonensis | 242 |
Ninox affinis | 216 |
Ninox boobook | 207 |
Ninox burhani | 203 |
Ninox connivens | 205 |
Ninox forbesi | 229 |
Ninox fusca | 209 |
Ninox hantu | 227 |
Ninox hypogramma | 228 |
Ninox ios | 225 |
Ninox jacquinoti | 236 |
Ninox japonica | 213 |
Ninox leventisi | 222 |
Ninox meeki | 232 |
Ninox mindorensis | 219 |
Ninox natalis | 230 |
Ninox novaeseelandiae | 211 |
Ninox obscura | 215 |
Ninox ochracea | 224 |
Ninox odiosa | 235 |
Ninox philippensis | 217 |
Ninox plesseni | 210 |
Ninox punctulata | 233 |
Ninox randi | 214 |
Ninox reyi | 223 |
Ninox rotiensis | 208 |
Ninox rudolfi | 206 |
Ninox rufa | 202 |
Ninox rumseyi | 221 |
Ninox scutulata | 212 |
Ninox spilocephala | 218 |
Ninox spilonotus | 220 |
Ninox squamipila | 226 |
Ninox strenua | 204 |
Ninox sumbaensis | 237 |
Ninox theomacha | 231 |
Ninox variegata | 234 |
Otus alfredi | 28 |
Otus alius | 64 |
Otus angelinae | 31 |
Otus bakkamoena | 33 |
Otus balli | 27 |
Otus beccarii | 60 |
Otus brookii | 30 |
Otus brucei | 45 |
Otus capnodes | 67 |
Otus collari | 59 |
Otus cyprius | 49 |
Otus elegans | 57 |
Otus enganensis | 63 |
Otus everetti | 39 |
Otus fuliginosus | 37 |
Otus gurneyi | 21 |
Otus hartlaubi | 72 |
Otus icterorhynchus | 25 |
Otus insularis | 61 |
Otus ireneae | 26 |
Otus jolandae | 53 |
Otus lempiji | 36 |
Otus lettia | 34 |
Otus longicornis | 43 |
Otus madagascariensis | 70 |
Otus magicus | 52 |
Otus manadensis | 58 |
Otus mantananensis | 56 |
Otus mayottensis | 69 |
Otus megalotis | 38 |
Otus mentawi | 32 |
Otus mindorensis | 44 |
Otus mirus | 42 |
Otus moheliensis | 68 |
Otus nigrorum | 40 |
Otus pamelae | 47 |
Otus pauliani | 66 |
Otus pembaensis | 65 |
Otus rufescens | 23 |
Otus rutilus | 71 |
Otus sagittatus | 22 |
Otus scops | 48 |
Otus semitorques | 35 |
Otus senegalensis | 46 |
Otus siaoensis | 55 |
Otus silvicola | 41 |
Otus socotranus | 51 |
Otus spilocephalus | 29 |
Otus sulaensis | 54 |
Otus sunia | 50 |
Otus thilohoffmanni | 24 |
Otus umbra | 62 |
Phodilus assimilis | 20 |
Phodilus badius | 19 |
Phodilus prigoginei | 18 |
Pseudoscops clamator | 241 |
Pseudoscops grammicus | 240 |
Psiloscops flammeolus | 76 |
Ptilopsis granti | 104 |
Ptilopsis leucotis | 103 |
Pulsatrix koeniswaldiana | 156 |
Pulsatrix melanota | 157 |
Pulsatrix perspicillata | 155 |
Pyrroglaux podargina | 101 |
Sceloglaux albifacies (E) | 239 |
Scotopelia bouvieri | 129 |
Scotopelia peli | 127 |
Scotopelia ussheri | 128 |
Strix albitarsis | 150 |
Strix aluco | 133 |
Strix butleri | 136 |
Strix chacoensis | 143 |
Strix davidi | 146 |
Strix fulvescens | 141 |
Strix hadorami | 137 |
Strix huhula | 152 |
Strix hylophila | 142 |
Strix leptogrammica | 132 |
Strix mauritanica | 134 |
Strix nebulosa | 147 |
Strix nigrolineata | 151 |
Strix nivicolum | 135 |
Strix occidentalis | 138 |
Strix ocellata | 131 |
Strix rufipes | 144 |
Strix sartorii | 140 |
Strix seloputo | 130 |
Strix uralensis | 145 |
Strix varia | 139 |
Strix virgata | 149 |
Strix woodfordii | 148 |
Surnia ulula | 158 |
Tyto alba | 11 |
Tyto aurantia | 7 |
Tyto capensis | 16 |
Tyto deroepstorffi | 14 |
Tyto furcata | 12 |
Tyto glaucops | 15 |
Tyto inexspectata | 3 |
Tyto javanica | 13 |
Tyto longimembris | 17 |
Tyto manusi | 6 |
Tyto multipunctata | 2 |
Tyto nigrobrunnea | 4 |
Tyto novaehollandiae | 8 |
Tyto rosenbergii | 9 |
Tyto sororcula | 5 |
Tyto soumagnei | 10 |
Tyto tenebricosa | 1 |
Uroglaux dimorpha | 238 |
Xenoglaux loweryi | 190 |
Ciri-ciri Burung Hantu Secara Umum
Dari situs Kementerian Pertanian, berikut ini ciri-ciri burung hantu secara umum.
- Paruh bengkok yang tajam seperti paruh elang.
- Mata yang besar dan menghadap ke depan, tidak seperti burung lainnya yang matanya menghadap ke samping.
- Memiliki kemampuan untuk memutar lehernya hingga 180 derajat.
- Susunan bulu di kepalanya yang membentuk lingkaran wajah.
- Warna bulu burik, kecoklatan atau keabu-abuan dengan bercak hitam dan juga warna putih.
- Tapi, pada spesies tertentu ada burung hantu yang memiliki bulu dengan warna polos putih.
- Ekor yang pendek dan sayap yang panjang dan lebar.
- Rentang sayapnya bisa mencapai 3 kali panjang tubuhnya.
- Tidak mudah ditemukan ketika dimalam hari atau disiang hari, karena burung hantu ini tidak banyak bergerak dan istirahat dibawah lindungan dedaunan.
Sekian daftar jenis-jenis burung hantu di Indonesia, semoga bermanfaat. Lihat juga daftar nama burung lainnya untuk menambah pengetahuan mengenai dunia burung Indonesia yang sangat beraneka ragam.
Tweet